Gelas air plastik banyak digandrungi terutama oleh anak-anak, remaja, dan pecinta alam terbuka seperti mekanik pertanian, kuli bangunan, dan kuli bangunan karena bentuknya yang beragam, warnanya yang cerah, harga yang murah, dan sifatnya yang tidak rapuh.Para ahli mengingatkan bahwa penggunaan gelas air plastik dalam jangka panjang tidak aman untuk air minum, dan tidak disarankan menggunakan gelas air plastik.Alasannya adalah sebagai berikut:
Pertama, plastik adalah bahan kimia Polimer, seringkali mengandung bahan kimia beracun seperti polipropilen atau PVC.Air minum dari gelas plastik mau tidak mau digunakan untuk menampung air panas atau air mendidih.Saat menggunakan gelas air plastik untuk menampung air panas, terutama air matang, bahan kimia beracun di dalam plastik dapat dengan mudah larut ke dalam air.Meminum air tersebut dalam jangka waktu yang lama pasti akan menimbulkan kerugian bagi tubuh manusia.
Kedua, gelas air plastik rentan terhadap bakteri dan tidak mudah dibersihkan.Hal ini karena plastik yang tampak memiliki permukaan halus tidak mulus, dan terdapat banyak pori-pori kecil pada struktur mikro bagian dalamnya.Pori-pori kecil ini rentan terhadap kotoran dan kerak, serta tidak dapat dibersihkan menggunakan metode konvensional.
Ketiga, sebagian besar gelas air plastik yang dijual di pasaran terbuat dari polikarbonat, dan bisphenol A merupakan salah satu bahan baku utama pembuatan plastik polikarbonat.Bisphenol A diakui secara internasional sebagai zat yang dapat meningkatkan risiko kanker, dan berhubungan dengan kanker payudara, kanker prostat, dan pubertas dini.Bahayanya bagi tubuh manusia mirip dengan merokok.Setelah tertelan, sulit terurai, menimbulkan efek akumulasi, dan dapat diwariskan ke generasi berikutnya.Menurut percobaan yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health di Amerika Serikat, meminum minuman dalam botol plastik dan mengonsumsi makanan yang disimpan dalam wadah plastik merupakan sumber utama asupan bisphenol A dalam tubuh manusia.
Waktu posting: 25 Juli-2023